Jumat, 22 April 2011

Mau Lihat Orang Djaman Doeloe Djadjan?

Kalau sekarang kita bisa jajan fast food yang mahal-mahal, bersyukurlah...
Mungkin kakek-nenek, opa-oma, dan mbah buyut kita merasakan kenikmatan lainnya di masa itu...

Jajan Sate 1870 - 1920



Penjual makanan 1910 - 1940



Penjual Es Puter Jaman Belanda



Penjual Buah 1860 - 1880



Penjual Limun (soft drink jadoel)




Penjaja makanan & minuman 1890 - 1900




Pedagang angkringan jaman Belanda




Dengan tetap menghormati sumber asal mula pic ini diperoleh, salam hormat untuk pemilik situs : tatangmanguny.wordpress.com (pic-nya saya pergunakan bukan untuk komersil, semata-mata untuk menyadarkan generasi kaskus akan pentingnya menghargai sejarah).


Sopir TransJ Berkebaya

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut memperingati hari Kartini. Badan Layanan Umum TransJakarta memilih cara yang cukup unik untuk terus mengobarkan semangat Kartini. Seluruh petugas perempuan TransJ yang bertugas di lapangan mengenakan kebaya.


Sopir TransJ Berkebaya
Perempuan Indonesia hari ini memperingati Hari Kartini. Begitu juga dengan sopir perempuan TransJ. Mereka menjalankan tugasnya dengan memakai kebaya. (M Rizki).
Sopir TransJ Berkebaya
Tak ada halangan bagi para sopir perempuan ini untuk menjalankan busnya meski dengan memakai kebaya. (M Rizki).
Sopir TransJ Berkebaya
Meski memakai kebaya, pramudi tetap gesit dan hati-hati menjalankan kendaraannya. (M Rizki).
Sopir TransJ Berkebaya
Mulai dari pramudi (sopir) hingga petugas kasir mengenakan kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Kamis (21/4/2011). (M Rizki).

Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!

Bingung mau kemana long weekend ini? Jika ingin mencoba untuk memanjakan lidah dengan hidangan Jepang, bisa langsung mendatangi gerai Sushi Joobu terbaru di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Barat. Tidak hanya fusion sushi, tapi juga sashimi dan beef bowl lezat bisa dinikmati. Yummy!

Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Cawan Musi yang hangat bisa jadi pembuka acara bersantap Anda. Telur yang dikukus dengan kaldu ikan ini berisi potongan udang dan juga kue rasa ikan.
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Yang suka salmon, bisa mencoba salmon salad yang dilelehi saus mayo spesial racikan Sushi Joobu atau salmon sashimi yang segar. Nyam..nyam..
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!

Wakame Salad dengan taburan wijen yang royal bisa jadi alterantif pembuka yang tak kalah seru!
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Joobu's Special Roll adalah salah satu sushi favorit di Sushi Joobu. Isiannya berupa daging unagi, salmon, tempura dan cream cheese yang bikin rasanya gurih-gurih enak. Potongan cabai rawit terselip bikin sensasi rasa yang unik.
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Cheese Unagi Roll berisikan potongan daging unagi yang sudah digrilled dan digulung bersama dengan cream chese. Taburan tobiko menyelimuti bagian luar sushi, sehingga tampilannya cantik menggoda selera!
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Yang kurang begitu suka dengan sushi bisa mencoba Beef and Cheese racikan Sushi Joobu. Hmm.. pasti ketagihan dibuatnya!
Yuk, Mampir ke Sushi Joobu!
Gerai Sushi Joobu terbaru ini terletak di Jl.Pesanggrahan No.10G, Jakarta Barat. Restonya cukup nyaman untuk dihabiskan bersama dengan teman-teman ataupun keluarga di akhir pekan ini. Selamat mencoba!

Heboh Kakek Bangkit Dari Kubur, 36 Hari Usai Dimakamkan Pulang Ke Rumah

Warga Batulengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Rabu (20/4), mendadak gempar. Mat Eksan (75) yang diyakini keluarga dan warga sekitarnya sudah meninggal, kembali pulang. 26 Maret lalu, memang ditemukan mayat pria tergantung pada sebuah pohon dalam keadaan membusuk. Melihat ciri-ciri fisiknya, keluarga yakin itu mayat Mat Eksan. Tahlilan hari ketiga dan ketujuh pun sudah digelar, tinggal menunggu peringatan hari ke-40.

Tak pelak, berita kembalinya Mat Eksan itu membuat warga gempar dan sebagian percaya pria renta itu bangkit dari kubur. Hanya berselang beberapa menit setelah Mat Eksan kembali ke rumahnya, ratusan warga mulai berduyun-duyun mendatangi rumahnya untuk melihat keadaan kakek itu. Bahkan kuburnya pun banyak didatangi warga.
Mat Eksan pertama kali ditemukan Kliwon (55), tetangganya di selatan Jembatan Lama. Tentu saja Kliwon heran melihat tetangganya itu hidup kembali karena sebelumnya dikabarkan telah meninggal dan keluarganya sudah menggelar selamatan tahlilan tujuh hari kematiannya. Karena penasaran, Kliwon kemudian berhenti menemui Mat Eksan. Saat ditemukan kondisinya sangat lusuh dan tubuhnya kurus kering. Kliwon kemudian mengajak Mat Eksan makan dan ngopi di warung.
Selanjutnya Mat Eksan ditanyai seputar kepergiannya dari rumahnya yang telah berlangsung selama 36 hari. Setelah mendapat penjelasan singkat, Mat Eksan kemudian diajak pulang ke rumahnya. Kepulangannya tentu saja membikin heboh para tetangganya.
Imam Basori (50), salah satu tetangganya yang mengaku hadir saat pemakamanan serta tahlilan hari ketiga dan ketujuh mengaku heran tiba-tiba Mat Eksan muncul kembali. “Pihak keluarga sebelumnya sudah memastikan mayat yang ditemukan di Gunung Klotok adalah Mat Eksan,” ujarnya.
Mat Eksan pulang ke rumah dan dikerubungi warga
Mat Eksan pulang ke rumah dan dikerubungi warga
Penjelasan sama juga disampaikan Sukemi (45), sepupu Mat Eksan, bahwa keluarga memastikan Mat Eksan meninggal gantung diri di Gunung Klotok. “Ciri-ciri mayat yang ditemukan di Gunung Klotok sangat mirip,” ujarnya. Menurut Mukini (50), anak tertua Mat Eksan, saat mengecek ke kamar mayat RS Bhayangkara ciri-ciri fisiknya mirip dengan orangtuanya. “Saya hapal jari ketiga kaki kiri bapak lebih panjang dari jari kedua,” ungkapnya kepada Surya.
Hanya saja, saat itu Mukini mengaku tidak dapat mengecek wajah dan kepalanya karena kondisi mayatnya sudah rusak. “Wajahnya sudah tidak bisa dikenali, tapi ciri jari kaki dan lengannya sama dengan milik bapak,” tutur karyawati PT Gudang Garam tersebut.
Jenazah Mat Eksan sendiri langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman umum desa setempat tanggal 1 April 2011 lalu. Penguburan Mat Eksan dilakukan pada malam hari di pemakaman yang berlokasi di tengah kebun tebu.
Kondisi makamnya juga mengandung misteri karena tanahnya saat ini ambles sekitar 20 cm. Bahkan, batu nisan yang tertulis nama Mat Eksan wafat, 01 – 04 -2011 sempat terpendam tanah. “Biasanya makam setelah 20 hari tanahnya ambles,” ujar Supendi, juru kunci makam yang ikut memakamkan Mat Eksan.
Tanpa pamit
Sementara Mat Eksan saat ditemui Surya mengaku, sengaja pergi dari rumahnya tanpa pamit. Kepergiannya dilakukan untuk mencari obat untuk dua anaknya yang sakit. “Kulo mlampah-mlampah dugi Jembatan Lama. Wektu dalu turu teng emperan toko celak jembatan,” (Saya jalan-jalan sampai Jembatan Lama. Kalau malam tidur di emperan toko dekat jembatan,” ujarnya.
Saat ditanya bagaimana perasaannya setelah ditahlili keluarganya? Mat Eksan mengaku, hatinya hanya deg-degan dan ingin segera pulang. Hanya saja dia mengaku tidak mengenal orang yang ditemuinya. Selama kepergiannya juga banyak tiduran dan makan seadanya. Kisah Mat Eksan bermula tanggal 17 Maret lalu, dia menghilang dari rumahnya tanpa pamit. Keluarganya sudah melakukan pencarian namun tidak membuahkan hasil. Pihak keluarga kemudian mendapatkan informasi penemuan mayat pria tua di Gunung Klotok.
Kapolres Kediri Kota AKBP MH Ritonga saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, pihaknya akan mengecek ulang laporan kematian kasus tersebut. Karena dari keterangan keluarganya, ciri-ciri mayat yang ditemukan sama dengan anggota keluarganya. “Kesalahan identifikasi bukan dari petugas,” jelasnya. Kemarin, Mat Eksan diperiksa petugas medis Puskesmas Sukorame. Menurut penjelasan dr Gretta Hapsari yang memeriksa, tensinya 140/80. “Kondisinya normal, namun orangnya mengalami dehidrasi serta kekurangan gizi sehingga badannya kurus,” jelasnya.

Foto-foto Kepiting yang Unik dan Indah

http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://hermawayne.blogspot.com

Kamis, 07 April 2011

Sedotan-sedotan aneh



























Termehek-Mehek, Ternyata Adalah Rekayasa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUvRyRg7-4UdWg8TbZ0s1tAXDAhjAevv-a8bDFmW9tqCCOMUcZaDCWtQD9BDZaErO-wFfPF1UnsU3OsiZi2vI4WPdJbBWSlw98eGRecs-ONk5U1tWsxM2KEqYodzSdBSlq7gaA8mXQF2H_/s320/mehek2.jpg

Acara reality show saat ini sedang menjamur di televisi. Tapi di antara semua tayangan reality show tadi, “Termehek-Mehek” adalah salah satu program yang dianggap paling disukai oleh pemirsa. Jam tayangnya yang prime time yaitu 18.15-19.00 WIB hingga back song-nya yang keren dan syahdu, membuat acara ini makin diminati.
Pertama kali nonton Termehek-Mehek, apa sih yang ada di benak kamu? Pastinya sih terseret arus cerita yang seringkali mengaduk-aduk perasaan di tengah-tengah acara pencarian orang yang dikasihi. Kamu diajak untuk ikut dag dig dug menanti ending cerita, happy or sad ending? Jadinya berat rasanya mata untuk dialihkan ke hal lain selain mantengin monitor TV sampai acara selesai. Ehem..iya apa iya?
Mayoritas dari kita, saya dan kamu pasti yakin dan percaya bahwa acara tersebut adalah nyata dan benar-benar terjadi. Dan masih banyak jutaan pemirsa TV lainnya juga yang ikut menangis dan bahagia sesuai dengan jalan cerita Termehek-Mehek. Eh…usut punya usut, ternyata acara Termehek-Mehek dan mayoritas reality show lainnya itu adalah rekayasa, bukan murni nyata kejadiannya. Kok bisa sih? Makanya, supaya ngerti, ikutin terus pembahasan ini yah. Lanjuutt!
....usut punya usut, ternyata acara Termehek-Mehek dan mayoritas reality show lainnya itu adalah rekayasa, bukan murni nyata kejadiannya....

Ternyata Rekayasa

Dalam bahasa Jawa, ada istilah ‘nggak mehek’ yang artinya kurang lebih meremehkan atau menganggap kecil sesuatu. Namun Termehek-mehek yang sekarang lagi booming, mempunyai arti menangis tersedu-sedu. Acara ini muncul sekitar Mei 2008 dan langsung menarik perhatian mayoritas pemirsa TV. Ide acara adalah membantu mencari seseorang yang lama hilang. Jalinan ceritanya begitu mempesona karena dibuat seakan-akan nyata dan terjadi dengan sebenarnya.
Saya yang semula juga tersepona eh…terpesona pada Termehek-Mehek, jadi kuciwa juga mengetahui fakta sebenarnya. Helmi Yahya sebagai yang punya ide cerita mengakui bahwa ia memanfaatkan karakter orang Indonesia yang suka diberi mimpi. Ketika dikonfirmasi apakah acara Termehek-mehek ini adalah rekayasa atau bukan, eh…Hpnya malah mati dan gak bisa dihubungi. Hayoo…ada apa ini yah?
Para pemeran di tiap episode sengaja diambil dari masyarakat umum terutama mahasiswa agar terkesan alami karena wajahnya belum pernah nongol di TV sebelumnya. Ada satu kasus ketika seorang mahasiswa langsung diteleponin oleh banyak teman-temannya setelah shooting reality show. Jelas aja nih mahasiswa langsung menjelaskan pada teman-temannya itu bahwa cerita yang diangkat bukanlah kisah pribadinya, tapi rekayasa berdasarkan skenario belaka. Malulah kalau sampai beneran kisah pribadinya jadi konsumsi banyak orang se-Indonesia, begitu katanya.
Sebagian dari kamu bisa jadi gak terima dengan kenyataan ini. Kok bisa sih? Bukankah jelas-jelas sang target pernah mengusir kameramen acara termasuk host-nya yaitu Panda dan Mandala? Masa rekayasa pake acara usir-usiran segala? Bahkan Panda pake acara nangis juga bila kebetulan ending cerita mengharukan atau sedih. Mungkin kamu berpikir naïf seperti itu.
Yupz, kamu emang gak salah. Namanya aja acting, pastilah ya harus meyakinkan. Bahkan Panda dan Mandala pun dibayar bukan Cuma untuk menjadi host, tapi plus acting juga. Bagi mereka yang bekerja di dunia pertelevisian, sedari awal langsung ngeh bahwa acara-acara reality show seperti ini penuh dengan rekayasa. Namanya aja show atau pertunjukkan yang sudah jelas ada unsur menghiburnya donk. Hal ini tidak bisa dihindari karena tuntutan deadline. Ketika tidak ada satu kisah nyata yang bisa diangkat ke layar TV, maka solusinya adalah bikin scenario dan membayar pemain amatiran agar terkesan alami. Nah, awalnya saya pikir sebagian, tapi ternyata most of them alias hampir semua episode adalah rekayasa!
Cara gampang untuk mengenali bahwa ini adalah rekayasa yaitu kamu perhatikan aja kualitas suara yang jernih ketika terjadi percakapan antara host, client dan target. Kalau memang si target benar-benar tidak tahu sebagaimana ekspresi mukanya yang seringkali berakting bingung ketika didatangi host, maka seharusnya kualitas suara mereka tidak sejernih yang kita dengar di TV. Kejernihan suara itu karena memang adanya chip untuk mikrofon yang biasanya dipasang di baju. Nah loh…

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSEnj9faCUPV9lMpzwYaBOLfnRcOj9qfMbry3MSMmu0BDk17Nm90uKq0hXk_mVwhTKC4LzCqpY9jPX8_-_G6uS9LVZ5Py82TSM_Fs5pDBw8wD7q4yPcr89QbbnU7bJS0MRhPC7Ni6n2h8/s320/panda+termehek+mehek.jpg
....Kalo kamu jeli, ada wajah tokoh pada acara termehek-mehek yang juga sedang bermain sinetron meskipun hanya sebagai tokoh figuran....
Kalo kamu jeli, ada wajah tokoh pada acara termehek-mehek yang juga sedang bermain sinetron meskipun hanya sebagai tokoh figuran. Lagipula, bila acara ini menyajikan kejadian sebenarnya, apa ada orang yang rela aibnya ditampilkan sedemikian rupa di TV? Kan sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, mungkin itu kilahmu. Namanya juga dramatisasi non, pastilah tulisan ini dihadirkan agar seolah-olah semuanya terlihat real.

Mengapa Terjadi?

Yupz…kalo di benakmu sempat terbersit pertanyaan seperti ini, itu tandanya kamu sudah selangkah lebih cerdas. Kok bisa-bisanya reality show yang seharusnya real alias nyata, eh ternyata malah rekayasa. Kondisi ini memang memanfaatkan psikologi orang Indonesia yang cenderung pasif dan konsumtif. Mereka mudah ‘dicekoki’ apa saja terutama yang bertujuan pembodohan secara massal. Hal ini pula yang terjadi pada berbagai macam program TV di Indonesia.
Deadline, biasanya menjadi alasan utama rekayasa tayangan reality show. Jadi kalo nunggu kisah nyata beneran untuk ditayangkan, itu bakal menunggu waktu lama dan belum ada kepastian juga kasusnya bisa selesai atau enggak. Kalo direkayasa dengan scenario layaknya sinetron, maka menjual program ini ke stasiun TV jadi lebih mudah karena semuanya serba mudah dan pasti. Karena mudah dan ditonton banyak pemirsa, maka rating pasti naik. Kalo rating naik, iklan pun bakal rebutan untuk ambil porsi tayang. Nah, loh…UUD juga alias Ujung-Ujungnya Duit.
....Deadline, biasanya menjadi alasan utama rekayasa tayangan reality show. Jadi kalo nunggu kisah nyata beneran untuk ditayangkan, itu bakal menunggu waktu lama dan belum ada kepastian juga kasusnya bisa selesai atau enggak....
Berdasarkan data AC Nielsen di akhir tahun 2008, Termehek-Mehek merupakan program acara paling populer dengan raihan rating 7,2 poin dan share 27,3 persen. Ini adalah yang tertinggi dari semua acara reality show yang ada di stasiun televisi lainnya. Menurut Gusti M Taufik, salah satu Event Coordinator pada sebuah Production House (PH) di Jakarta mengatakan bahwa budget produksi pasti akan membangkak jika shooting menggunakan kejadian real. Belum lagi memburu target pasti akan makan waktu lama. Perhatikan saja pada acara Termehek-Mehek, meyoritas pencarian orang bisa dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari. Padahal faktanya itu adalah scenario yang bisa diselesaikan hanya dalam waktu hitungan jam saja.
Uang adalah Raja diraja manusia saat ini, apalagi untuk program TV. Meskipun sebuah tayangan dikatakan bermutu dan mendidik, namun tanpa uang atau iklan yang menyokong, maka bisa dipastikan program tersebut akan gulung tikar dengan cepat. Begitu sebaliknya, meskipun sebuah tayangan dikategorikan ‘junk program’ alias tidak bermutu, tapi bisa tetep jalan bila didukung kekuatan modal. Inilah pola hidup kapitalisme yang memang sangat mendewakan modal dan pemodal sebagai penguasa zaman.
Tradisi intip-mengintip, mencari celah untuk tahu aib orang, bertengkar dengan kasar di depan umum, berkata-kata jorok sehingga TV perlu menyensor dengan bunyi ‘tiiiittt’, adalah sebagian budaya reality show terutama Termehek-Mehek yang berusaha diajarkan pada kita. Sifat dasar manusia yang selalu saja ingin tahu urusan orang dijadikan komoditi, tak ubahnya seperti infotainment. Bedanya, kali ini yang dijadikan objek pengintipan adalah mereka yang bukan selebritis. Tapi intinya sih tetep aja, melakukan hal-hal yang gak penting dan gak bermanfaat.

Bagaimana Sikap Kita?

Mungkin awalnya kita nggak paham tentang realitas reality show. Jadinya kita gampang banget tertipu dan ngefans dengan sebuah program tayangan tertentu. Sampai-sampai kita bela-belain untuk menunda keperluan lain demi gak mau ketinggalan acara tersebut. Ehem…iya apa iya?
Nah, sekarang kamu jadi ngerti tentang apa dan bagaimananya reality show itu terutama Termehek-Mehek yang sekarang ini lagi booming. Trus, apa donk yang kita lakukan sebagai pemuda cerdas plus beriman? Ya…gak usahlah terlalu serius nonton acara reality show itu. Apalagi tayangan favorit begini biasanya sengaja ditaruh di jam-jam darurat. Perhatikan aja Termehek-Mehek ini tayang di waktu Maghrib yang singkat. Kalo kamu udah taraf kecanduan sama acara beginian, bisa dipastikan bakal males mau berangkat shalat. Bila pun melakukan, pasti maunya pingin cepet-cepet selesai alias shalat ala kilat khusus (emangnya surat?).
Padahal itu semua rekayasa loh. Seandainya pun bukan rekayasa, masa iya sih tayangan reality show bisa mengalahkan waktu shalat kamu? Semua ini adalah langkah awal bagi media TV untuk menanamkan racunnya ke dalam benak kaum muslimin terutama pemudanya. Kamu jadi terlena di depan TV dan males untuk sholat secara khusyuk dan tumakninah. Boro-boro baca Al Qur’an setelah shalat Maghrib, yang ada jug abaca Al-Fatihah gak jelas bacaannya karena cepet-cepetan mau nonton Termehek-Mehek. Aduh….moga aja kamu bukan type ini yah.
....awalnya kita nggak paham tentang realitas reality show. Jadinya kita gampang banget tertipu dan ngefans dengan sebuah program tayangan tertentu....
Sabtu sore dan Minggu sore itu biasanya banyak kegiatan di sekitar rumah kamu karena anak-anak sekolah dan kuliah pada santai. Dengan adanya Termehek-Mehek ini biasanya kamu-kamu pada males untuk berangkat ngaji atau kegiatan positif lainnya. Pinginnya Cuma duduk manis sambil mantengin layer TV nunggu acara reality show kelar.
Nah, mulai sekarang udah gak musim lagi males ngaji dan ikut pembinaan. Meskipun acara TV kesayangan kamu lagi main, waktunya berangkat menimba ilmu ya berangkat aja. Emang TV bisa menyelamatkan dunia akhirat kamu? Pasti enggak donk. So, nonton reality show ya wajar-wajar aja kaleee, gak perlu sampai kecanduan.

http://www.rujakmanis.com/gallery2/d/8510-2/mandala+white_.jpg

Semua Ini Sandiwara

Bagi yang gak begitu suka dengan sinetron, biasanya terjebak dengan reality show semacam Termehek-Mehek. Padahal program jenis ini setali tiga uang alias sama saja dengan sinteron hanya beda kemasan. Sang producer tahu bener bahwa tidak semua orang bisa ditipu untuk program pembodohan ala tayangan sinetron. Oleh karena itu butuh polesan cerdas untuk type orang-orang seperti ini dengan tayangan jenis lain. Reality show adalah jawabannya.
Sesungguhnya, semua ini adalah sandiwara. Sandiwaranya para pemodal untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya, tak peduli apakah tayangan itu merusak generasi atau tidak. Yang penting bagi mereka adalah rating tinggi yang berarti iklan banyak, duit pun mengalir menambah tebal pundit-pundi uang mereka. Parahnya lagi, masyarakat kita terlena dengan kebodohan ini. Maka sudah saatnya bagi kamu-kamu yang selangkah lebih cerdas daripada rakyat kebanyakan karena membaca gaulislam ini (ehem…) untuk tidak berdiam diri.
Sono gih kamu sebarkan pemahaman ini pada umat. Bukan melulu tentang rekayasa reality show saja tapi juga muatan isinya yang bisa merusak generasi secara perlahan tapi pasti. Ingat, tayangan TV hanya hiburan. Ibarat garam pada masakan, bila kebanyakan maka selain rasanya gak enak juga pasti menimbulkan berbagai macam penyakit.
....Biarkan saja Termehek-Mehek dengan acara ‘nggak mehek’nya itu, yang penting kamu tidak lagi sebagai orang naïf yang percaya banget sama reality show....
Begitu juga dengan tayangan TV, gak perlu menjadikan TV sebagai menu pokok harian kamu. Sekadarnya saja untuk mengetahui berita terkini terutama tayangan yang bermutu dan bermanfaat. Selebihnya, kita kudu ingat bahwa hidup ini juga ajang sandiwara terbesar universal. Ada Sang Produser dan Sutradara Kehidupan yang mengawasi kita. Jadi, beramallah sebaik-baiknya untuk kehidupan sebenarnya di negeri akhirat kelak. Biarkan saja Termehek-Mehek dengan acara ‘nggak mehek’nya itu, yang penting kamu tidak lagi sebagai orang naïf yang percaya banget sama reality show. So, ayuk bergerak dan berdakwah untuk perubahan!